Ae Ri melihat ke arah Pak Kyu kemudian mengangguk membenarkan ucapan pria paruh baya itu memang jarang sekali yang seperti Hye Ra sangat naif dan memikirkan yang namanya persahabatan. “Dulu aku juga seperti itu memikirkan persahabatan, namun itu semua malah hancur karena aku terlalu mementingkan teman. Temanku malah memanfaatkanku,” ucap Ae Ri dengan sedikit kesal. Pak Kyu hanya tersenyum melihat Ae Ri mengoceh seperti itu, ia benar-benar merindukan cucunya yang berada di Seoul dan tidak pernah kembali sejak beberapa tahun silam. “Tidak semua orang pantas dikasih kebaikan, tapi semua orang berkewajiban memberi kebaikan karena kita menganggapnya sebagai sesama manusia. Jadi, jika seperti kasusmu itu seharusnya kamu juga tidak perlu kecewa, toh seharusnya teman-temanmu yang kecewa karena