"Kaki kamu masih sakit?" tanya Harras, namun Amira tak menjawab, wanita itu justru terus melihat ke arah depan dengan tatapan kosong. "Mira?" Harras berdecak saat Amira tak juga menjawab, jadi Harras berjongkok dan menarik kaki Amira dan membuat Amira terkejut. "Eh!" Harras meneliti luka Amira "Bapak ngapain?!" tanyanya dengan raut wajah yang terkejut. "Aku dari tadi tanya kamu, kamu nya malah ngelamun." Amira mengerjapkan matanya saat Harras membuka perbannya "Oh, maaf Pak." "Sudah membaik," ucapnya sambil menghela nafas lega. "Kan cuma luka kecil," Amira berdecak dia bahkan tidak merasakan sakit sama sekali hanya perih sedikit saja. "Tetap saja kalau tidak ditangani dengan baik kamu bisa infeksi, apalagi kalau pecahan kacanya tidak di ambil dengan segera." Harras menoyor kepala Am