Pagi sekali Amira sudah bangun dan bersiap, sebab hari ini dia harus menjemput sang direktur di rumahnya, seperti yang sudah di cantumkan dalam kontrak kerjanya apa saja yang Amira harus lakukan dan kerjakan.
Saat akan menuruni tangga Amira melihat Kinan yang baru saja keluar dari kamarnya "Pagi sekali mbak?"
Amira menipiskan bibirnya "Mbak jadi kerja?"
"Iya," jawab Amira seadanya.
"Kenapa mesti kerja sih mbak, padahal kebutuhan kita sudah terpenuhi mas Frans."
Amira menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap Kinan "Aku bukannya udah bilangkan ya, kalau kamu gak usah ikut campur urusan aku." Kinan bungkam "Jadi jalani saja peran kamu sebagai istri kedua mas Frans, gak usah hiraukan aku, ada pun aku yang berbakti sama suamiku atau nggak bersyukur dengan nafkah suamiku, itu menjadi
