Dua Belas

1551 Kata

Kenzi menelan salivanya dengan kasar, dia pun pamit untuk keluar ruang rapat yang tidak terlalu besar itu. Audience rapat hanya sekitar lima belas orang, yang kesemuanya merupakan karyawan divisi accounting. Sementara Ellea tampak gugup. Tak berapa lama Kenzi kembali masuk dan memaksakan senyumnya lalu melihat laptopnya. Ellea sudah mengirim email ke email kantor Kenzi dengan domain nama perusahaan mereka. “Telepon dari siapa? Aku enggak tahu ponsel kita tertukar.” “Dari wali kelas Ghania sepertinya ada masalah, ponsel kamu aku titip OB di depan, lekas ambil. Ponselku kamu pegang saja, habis meeting aku ambil,” balas Kenzi. Ellea melihat balasan email di laptopnya itu, dia pun bergegas keluar dari ruang meeting. Ada seorang office boy yang memang duduk di tempatnya biasa standby.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN