Dua Puluh Empat

1522 Kata

POV Ayu Sempat berpikir untuk kembali, tapi sekali lagi mengingat begitu jahatnya tuduhan ibu mertuaku. Lagi, aku memilih untuk tetap menggugat perceraian dengan Mas Damar. Seakan menyesal, tapi kucoba ingat kembali sebuah luka yang membuat Ibuku masuk ke rumah sakit. Sempat luluh dengan ucapannya tadi. Namun, kembali pada niat awal untuk pergi dari sebuah ketidak nyamanan. Kalau harus diteruskan, suatu saat pasti akan ada kejadian yang sama terjadi. Dari pada semua terulang kembali, aku memilih tetap pergi. Biarkan dia tetap menjadi milik ibunya. Anak-anak juga bisa mandiri tanpa dia. "Yu, anak-anak di bawa Damar?" Ibu datang dan langsung mengintrogerasi aku. "Iya." Aku menjawab datar. "Itu, kalau nggak dipulangi bagaimana? Aduh, kok kamu bisa-bisanya kasih mereka ke Damar," oceh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN