Pahlawan

1024 Kata

Astaga, dari atas panggung Olivia memekik ketika melihat sosok Alex nun jauh di sana, di meja paling pojok, duduk bersama kedua temannya. Laki-laki itu menontonnya bersama para pengunjung kafe lainnya. Olivia tetap bernyanyi seprofesional mungkin, walau jantungnya berdegup kencang setiap kali pandangannya terpaku pada Alex. Selesai menyanyikan lagu dan pamit pada para pengunjung kafe, Olivia buru-buru menuruni panggung. Terdengar riuh suara tepukan tangan meriah pada penonton setelah penampilannya yang luar biasa. Ia buru-bur lari ke ruang ganti yang berada di belakang panggung untuk mengambil tasnya. Freya yang baru datang membawa nampan minuman ke ruang ganti kaget melihat sahabatnya seperti orang ketakutan. “Hei, mau ke mana?” tanya Freya kebingungan, saat Olivia lari terbirit-b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN