Olivia terbangun malam itu setelah merasakan sakit di sekujur tubuhnya berkat aksi panas yang dilakukannya bersama Alex beberapa jam lalu. Ia bergerak menjauhi Alex yang terlelap di sisinya. Dengan hati-hati ia memungut pakaiannya yang bertebaran di lantai. Ia mengenakan seragamnya dengan cepat, nyaris seperti pesulap yang bisa mengubah penampilan dalam sekejap. Kemudian ia mengendap-endap seperti pencuri, karena tak ingin membangunkan pemuda itu. “Non,” seorang pelayan yang membawa nampan hendak berbicara padanya, tapi Olivia menutup mulutnya sebelum ia mengeluarkan suara. “Aku pamit dulu ya?” Ia berbisik pada pelayan yang mengangguk-anggukkan kepalanya. Setelahnya Olivia pulang menaiki taksi yang kebetulan melintas di depan rumah Alex. Ia tampak kacau dan berantakan. Meski begit