Dimas bangkit dari duduknya di lantai depan pintu kamarnya, pria itu menghapus air matanya lalu turun ke lantai satu di mana kamar Cika berada. Ceklek... "Papa... "Ujar Cika. Dimas mendekat, bisa ia lihat jika Cika kebingungan. "Dim, dia tidak percaya jika aku adalah ibunya." Dimas menghela nafasnya, "Cika bukankah waktu itu sudah aku tunjukan fotonya padamu? " Ragu-ragu Cika menganggukan kepalanya, "Tapi... " "Dia ibumu, yang melahirkanmu. " "Mama Difa?" "Listen oke, mama Difa itu istriku dia bukan ibumu,she is your mom. "Tunjuk Dimas pada Stella. "Mama tadi menangis? Dia pasti lapar, mama belum makan." "Apa? "Tanya Dimas. Cika mengangguk lagi,"Mama masak banyak tapi katanya mau menunggu papa pulang dan makan sama papa." 'Astaga, apa yang ku lakukan.'Batin Dimas, pria itu