Stella menyapu semua alat makeupnya di meja rias, lagi dan lagi dia mendapat penolakan dari Dimas. "Terus saja menolakku Dimas, tunggu saatnya kamu merasakan bagaimana aku memuaskanmu maka saat itu aku jamin wanita itu tak ada apa-apanya." "Nafkah, kamu ingin aku menyentuhmu?" Stella tersenyum, lalu menghampiri Dimas dan membuka kancing blouse yang ia kenakan, "Iya Dimas, bukankah kewajiban suami memberi nafkah batin untuk istrinya? " Dimas melirik pada apa yang di lakukan Stella, bahkan wanita itu sudah membuka semua kancing blousenya dan menampilkan isi di dalamnya. Dimas tersenyum, "Berapa?"Tanyanya. "Apa? "Tanya Stella manja. Dimas kembali tersenyum tipis, "Milikmu memang lebih besar dari milik istriku, tapi... Sudah berapa laki-laki yang menyentuhnya? " "Itu dulu, dan ini