Alice terbangun dari tidurnya pukul tujuh pagi. Levin sendiri sudah tak terlihat batang hidungnya, dan ranjang kosong di samping Alice masih terlihat rapi, seolah tidak pernah ditiduri sebelumnya. Tapi, Alice ingat benar jika pria itu tidur di sampingnya semalam. Benarkah? Bukannya ingatan terakhir Alice adalah kata-kata selamat tidur dari Levin? Ah. Memikirkan itu malah membuat suhu di pipinya meningkat. Alice segera turun dari ranjang dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, sekaligus menyegarkan otaknya yang sebentar lagi akan berasap. Ketika kembali, Levin sudah duduk di atas ranjang sambil memainkan ponsel. Untungnya tadi Alice bawa baju ganti ke kamar mandi. Jika tidak, entah suasana canggung macam apa yang akan tercipta? Dan, seolah tahu jika diperhatikan, Levin mengang
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari