Setelah sampai di indekos, Dinda menangis sejadi-jadinya ia tidak terima jika harus kehilangan Garrx, laki-laki yang ia dapatkan dengan susah payah. Dinda telah bersabar untuk menunggu Garix dari zaman SMA masa iya harus kehilangan secepat itu, andai dia bisa mengulang kembali waktu pasti ia tidak akan ke apartemennya Revan saat itu, dan hubungan dirinya dengan Garrix masih baik-baik saja sampai sekarang. Dinda harus memutuar otaknya agar Garrix mau kembali kepada dirinya, ia tidak boleh menyerah, dan harus menjadi pemenangnya. Semua orang memiliki kesalahan dan semua orang berhak dimaafkan dan mendapatkan kesempatan kedua, itu yang ada di pikiran Dinda. Tidak ada alasana Garrix untuk tidak menerimanya kembali. “Dinda, lo pasti bisa bawa Garrix ke sisi lo lagi. Kalian bakal hidup bahagia