Bab Dua Puluh Lima

1201 Kata

“Saya terima nikah dan kawinnya Aileen Arabella dengan mahar tersebut dibayar tunai,” ujar Ale dengan suara yang biasa saja, tidak terdengar lantang tapi cukup lantang. Hati Zeva benar-benar teriris sembilu mendengar ucapan Ale yang begitu menyakitkan, ia sangat berharap bahwa ialah yang menjadi pengantilannya tapi sekarang ia menjadi tamu undangannya. Zeva berusaha mati-matian untuk menahan rasa sakitnya, ia menahan agar air matanya tidak tumpah, ia berusaha tenang dan tetap santai, menganggap semuanya ini kesakitan, bukan masalah untuk dirinya. Berkali-kali ia mengembuskan napasnya untuk mengusir rasa sesak melihat Ale yang kini telah resmi menjadi suami wanita lain. Menjalin hubungan selama 8 tahun tidak menjamin bahwa akan berakhir di pelaminan. Andai Zeva memilih, ia ingin mengakhiri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN