Fahreza benar-benar murka karena Ale yang main pergi setelah acara akad nikah, apalagi pergi bersama Zeva. Ia benar-benar membuat nama baik keluarga, ia mencoreng nama ayahnya di depan seluruh kolega dan tamu undangan. Ale yang menjadi kebanggaannya harus mempermalukannya di depan umum karena kelakuannya. Ini adalah pertama kali Fahreza marah besar kepada Ale, putra yang selalu ia anggap paling sempurna. Namun, ternyata Ale-lah yang berhasil menyakitinya begitu dalam. Ia merasa malu bukan hanya kepada seluruh tamu undangan dan kolega, tetapi malu kepada Yusuf karena telah menyakiti hati cucu kesayangannya. Fahreza memanggil putranya ke ruang kerja, ia ingin membahas hal ini berdua dengan Ale. “Le, kamu masih ada hubungan sama Zeva? Kenapa kamu kabur sama dia kemarin? Kamu enggak sadar kal