Keinginan Pram

1212 Kata

"Cepetan masuk!" seru Pram mengabaikan keberadaan Anjas yang berdiri tepat di samping Amara. Pikirnya itu hanya cowok tidak penting yang tengah berbasa-basi saja. Tapi saat Anjas mengulurkan sebuah kartu nama pada Amara, ia akhirnya terusik juga. "Siapa? Kamu kenal sama dia?" tanya Pram setelah Amara masuk dan memakai sabuk pengaman. Mobil kemudian kembali melaju bersama kendaraan lain. "Teman SMP. Nggak nyangka bisa ketemu lagi. Dulu kami tinggal satu lingkungan saat ibuku belum meninggal," sahut Amara memasukkan kartu nama Anjas ke dalam tasnya. Jawaban itu membuat Pram tidak berkutik. Ia tidak mungkin mengatur Amara sesuka hatinya. Tak terkecuali kalau nanti ada pria yang akan mendekat lalu mengajaknya pergi. Saat itu terjadi, mungkin saja Pram akan kesepian karena hidupnya kembali t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN