Entah terlalu mabuk atau sekedar pingsan karena kelelahan, yang jelas Katarina belum juga sadar dengan situasi sekitar. Perlu lima menit bagi Katarina untuk mengenali kalau ranjangnya jauh berbeda dengan biasa. Yang ini jauh lebih sempit dan bau deterjenya berbeda. "Bangun! Sampai kapan kamu tidur? Aku mau ke kampus!" seru Anjas, melempar bantal tepat ke arah punggung telanjang Katarina. Sontak mata wanita itu membuka, menoleh ke belakang dengan wajah ketakutan. Di sana, berdiri Anjas lengkap dengan jaket almamater plus tas punggung warna hitam. Pria itu terlihat sudah rapi dan siap untuk pergi. Sudah berkali-kali ia mencoba membangunkan Katarina, tapi gadis itu bergerakpun tidak. "Apa yang kamu lakukan padaku, b******n!" pekik Katarina histeris. Ia bahkan mendapati tubuhnya setengah