Pram POV

1265 Kata

Rencanaku cukup sederhana hari ini. Nanti setelah menjemput Amara, aku akan mengajaknya untuk melihat kos-kosan di dekat univertas tujuannya. Sekalipun tidak diterima di tes tahap awal, aku berencana membiayainya hingga menjadi sarjana. Ya, kurasa sejak kehadiran Amara di hidupku, semua lebih tertata. Bisa dibilang aku tidak lagi menjadi pria muram yang selalu mengingat Kinan. Tapi bukan berarti aku melupakannya, hanya saja pikirannya jauh lebih tenang. Semenjak kejadian di hotel itu, ibu belum menghubungiku lagi. Ponselku yang selalu penuh dengan notif pesan darinya, kini berubah kosong. Haruskah aku menelponnya lebih dulu? Sedang ibu adalah tipe orang yang tidak mudah dibujuk. Aku malas kalau harus minta maaf lebih dulu mengingat ibu selalu pintar memanfaatkan situasi. "Hari ini jadwal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN