Aku tidak tahu apa yang terjadi semalaman diantara kami berdua setelah sesi jeda romantisme kami yang murni. Sebab setelahnya malam kami malah terus berlanjut menjadi hal yang meliar. Kami melakukannya seperti seorang maniak yang tidak kenal waktu dan tempat. Aku yang menjadi entitas yang berjiwa sehat tanpa tertutupi alcohol malah fine fine saja dengan ide gila Erwin yang mengajakku bergumul diatas rumput pekarangan belakang rumah kami. Berguling dan bergulat ria diatas rumput yang terpangkas rapi. Kupikir akan sangat romantis, dan sensasi yang akan aku dapatkan akan berbeda dari segi pengalaman yang akan aku dapatkan. Nyatanya realita tidak seindah itu. Seperti manusia tidak berakal yang tidak tahu akan efeknya, kami tetap melakukannya. Hingga pada akhirnya kami berdua malah gatal-gatal