“Lepaskan kalau begitu,” gelaknya tanpa dosa sedikitpun. Tangan pria itu bergerak, bukan untuk melakukan apa yang dikatakan oleh Hanjie. Justru menggerayang tidak pada tempatnya. Menyusuri lekukan indah dihadapan matanya untuk dapat mewarnai ingatan indah ini nantinya. “No, I can’t.. lakukan untukku Honey,” keluh Erwin saat merasakan perasaan yang menyesakan dibawah sana. Kepalanya sudah kehilangan akal untuk memikirkan sesuatu selain membebaskan separuh dari tubuhnya. “Okay, tapi syaratnya kau tidak boleh menyentuh sama sekali. Kecuali aku yang memintanya,” Erwin tidak pernah mengetahui bila Hanjie istrinya menyembunyikan sisi nakal seperti ini. Tapi sebagai suaminya tentu saja Erwin sebisa mungkin harus beradaptasi untuk memuaskannya. “It’s so cruel Honey.. kenapa tidak sekalian