Dani dengan kebimbangannya hanya bisa memutari ruangan direktur perusahaan Emilio Permata Group. Mengapa tidak, sudah jam lima sore Tuan Arno masih belum bisa dihubungi. Dua jam sudah Dani menunggu kabar dari bos playboynya tersebut, namun tak ada kabar sama sekali darinya. "Pak Dani, Bos belum balik ya? Ada beberapa berkas yang harus ditandatangani tuan Arno secepatnya. karena berkas itu mau aku kirim ke PT. Jala Artha melalui Fax." Irma masuk begitu saja karena pintu ruangan tuan Arno dan Dani terbuka lebar. "Aku juga bingung, Aku masih menunggu kabar dari Bos. Bilangnya tadi, nanti sore mau ngabarin suruh jemput. Tapi sampai sekarang ponselku belum berdering juga, mau aku tanya ponselnya Tuan Arno juga mati!" Jawab Dani pasrah. Dia memilih untuk diam dan menunggu kabar dari tuan Arno