Pak Rudi berbisik di telinga sang istri untuk segera membuatkan minum. Cuaca panas seperti ini paling segar jika minum minuman dingin. Bu Umi berdiri, namun dicegah oleh Tuan Arno. Sebagai calon menantu yang baik, ia tidak mau merepotkan mertuanya. "Sayang, kamu saja yang buat minum ya? Kasihan Ibu dan Ayah, jangan merepotkan mereka!" Ucap Tuan Arno mesra, ia ingin Inara sendiri yang membuatkan minuman untuk dirinya. Inara sangat geram dengan laki-laki yang akan menjadi suaminya itu. Lagaknya sudah seperi calon suami beneran, manggil Inara juga dengan sebutan sayang. Dalam hati Inara, ingin rasanya ia menguncir mulut Tuan Arno agar tidak banyak bicara. "Iya, Om. Eh, iya mas?" Jawabnya terpaksa, wajahnya selalu menunjukkan senyuman manisnya. Meski di dalam hati Inara rasanya ingin berte