Mengejar Cinta Mantan Istri

Mengejar Cinta Mantan Istri

book_age18+
1.9K
IKUTI
8.6K
BACA
others
sweet
intersex
like
intro-logo
Uraian

Cerita ini banyak adegan dewasa 21+ jadi harap bijak dalam membaca, bocil di bawah 18 tahun harap skip cerita ini ya 🙏

Cerita ini kelanjutan dari Dia [ Bukan ] Adikku.

Suatu kesalahan yang membuat Audy mengandung anak dari bosnya, ketidak sadaran Audy karena pengaruh alkohol di manfaatkan oleh kebejatan sang bos. Menjual harga diri dan anak adalah suatu hinaan terbesar bagi Audy hanya untuk status ayah buat anak yang ia lahirkan. Apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur, sabar menunggu ternyata tidak membuahkan hasil, perceraian adalah jalan utama yang mau tidak mau harus Audy setujui.

Sampai suatu ketika mereka di pertemuan kembali dalam bisnis.

" Aku sudah kau buang seperti sampah, kenapa sekarang kau ambil kembali sampah itu."

Audy Puspita

" Karena akan daur ulang kembali sampah itu. Kita masih punya satu ikatan apa kamu lupa akan hal itu."

Hendrik Mahameru

Happy reading cerita Audy dan Hendrik 📖

ic_default
chap-preview
Pratinjau gratis
1. Prolog
Audy Pov Baru saja aku mendarat b****g ku di kursi, si bos sudah memanggilku ke ruangannya. Aku ambil beberapa berkas yang seharusnya aku serahkan nanti siang dan untungnya semalam aku lembur untuk pekerjaan satu ini. Aku ketuk pintu bosku, dan suara dari dalam menyuruh ku masuk. Aku bekerja di perusahaan desain interior ini sudah 5 tahun semenjak aku cerai dengan mantan suamiku sekaligus mantan bosku. Awalnya aku hanya karyawan biasa namun karena kinerja ku yang dapat memuaskan para klien aku di angkat sebagai kepala bagian desain oleh bosku. Aku sedikit gugup setiap kali menyerahkan laporan pada bos baruku satu ini, yang baru menjadi CEO selama 7 bulan di perusahaan tempat ku bekerja. Dia adalah anak tunggal dari pemilik perusahaan yang baru pulang dari Kanada. Biasa orang kaya bisa kuliah di mana mana ya, dia tampan tapi sayang serem banget dah orangnya. Brak... Bunyi gebrakan meja dengan tangan. Tuh kan apa yang aku bilang, hampir saja jantungku lepas dari tempatnya. " Apa ini yang kamu kerjakan semalam Audy.?" untung saja telinga ku buatan Tuhan coba buatan China atau Jepang sudah budek dari 5 bulan yang lalu. Aku masih menunduk, " kerjakan lagi, koreksi semuanya jam 10 rapat di mulai." bentaknya lagi Aku pun mengiyakan dan keluar dari rungan bos. Di depan pintu ruang kerjaku, Ayu dan Widya sudah berdiri was was dengan sejuta pertanyaan. " sudah biasa, ayo kita kerjakan ulang." ucapku sebelum mereka banyak pertanyaan yang pada akhirnya jawabannya akan sama. Aku memijat keningku yang nyut-nyutan, karena merasa semuanya sudah benar dimana letak kesalahannya coba. Di cek sampai 100 kali juga sama saja hasilnya. Aku angkat blezzer yang menutupi jam tanganku, kurang setengah jam lagi rapat di mulai. Sebagai kepala bagian desain aku penanggung jawab dari ke 4 rekan kerja ku, meskipun mereka yang membuat kesalahan aku juga yang akan bertanggung jawab. Dulu waktu bos lama kerjanya gak gini-gini amat, aku lihat mbak Maya yang sekarang menjadi sekretaris dulu gak kerjanya seperti jaman penjajahan bos baru ini. Tapi ok lah mungkin gaji akan sesuai dengan kinerjaku. Aku berjalan beriringan dengan mbak Maya belakang bosku memasuki ringan rapat. Aku berdiri di depan klien dan beberapa petinggi perusahaan untuk menjelaskan konsep yang akan di launchingkan bulan depan. Beberapa dari mereka sudah banyak yang setuju tapi lagi lagi bos ku masih mengkritik penjelasanku tadi. Hufttt... Aku membuang nafas dengan lega akhirnya rapat berjalan dengan lancar bersamaan dengan jam makan siang. Oh senangnya hatiku. Hendrik POV Pagi ini aku tidak bisa ke kantor, Rieno anakku harus masuk rumah sakit karena diare dokter bilang ia salah jajan mungkin di sekolah. Rieno adalah anak tunggal ku dengan mantan istriku yang telah menghilang 5 tahun yang lalu setelah aku ceraikan. Rieno ikut denganku sesuai dengan perjanjian yang sudah aku sepakati dengan mantan istriku dulu. " sudah tidak perlu di khawatir pak Hendrik, Rieno anak yang kuat kok. ini Hanya diare biasa karena anak bisa jajan dengan tidak mempertimbangkan nilai gizinya. Ini resep yang harus anda tebus. Tidak perlu di rawat inap Pak tapi kalau Pak Hendrik masih khawatir silahkan di rawat 1 kali 24 jam." jelas dokter itu padaku, aku pun lega kerena Reino tidak mengalami hal yang membuatnya takut. Aku pun pulang membawa anakku yang sudah tertidur pulas di jok samping aku mengemudi. Sepertinya hari ini aku benar benar off kerja tidak tega melihat anakku sakit sendiri di rumah. Sampai di rumah si kecil Vanilla sudah berlari menghampiri ku hanya menggendong Reino. " Om, Kak Laino baik baik saja kan." ucap keponakan ku dengan cadel Vanilla adalah anak Hardin dan Elsa, usianya 3 tahun lebih. Rencana menunda pernikahan karena masih kuliah gagal total karena Elsa telah hamil duluan akibat ulah nakal adikku. Tapi syukur Hardin telah menyelesaikan kuliahnya dan membantuku di perusahaan lainnya. Satu tanganku menggendong Reino dan satu lagi menggandeng Vanilla. " kak Reino sakit sayang, dia tertidur adik iLa gak boleh berisi ya." ucapku menaiki tangga ke kamar Reino Vanilla pun mengangguk mengikutiku. Setelah satu jam aku tertidur bersama Reino dan Vanilla, aku turun ke bawah mencari keberadaan mamah. " mah.." panggil ku melihat mamah yang baru masuk bersama Ana " kamu tidak ke kantor Hen ?." tanya Mamah menenteng paper bag di tangannya " tidak mah, tadi aku membawa Reino ke rumah sakit tadi pagi dia diare." jawabku Ana langsung bertanya dimana keponakannya dan bagaimana keadaannya langsung berlari ke lantai atas. Dia adalah wanita yang pernah aku cintai, adikku sendiri. Tapi setahun belakangan ini aku baru sadar bahwa aku sudah tidak berarti apa apa lagi buat Ana selain sebagai kakaknya. Selain itu aku tidak mau menjadi duri dalam rumah tangga adikku sendiri dengan sahabat lama ku. 6 tahun membina rumah tangga Ana dan Aska belum juga di karuniai anak menjadikan dia begitu menyayangi kedua keponakannya itu, dan syukur sahabatku masih setia dan menerima kekurangan Ana sampai saat ini. Masih terasa nyeri saat mengingat anakku yang telah hilang di kandungan Ana yang membuat Ana belum bisa memilih momongan sampai saat ini. Tapi itu semua telah berlalu kita semua memiliki kehidupan masing masing meskipun aku masih betah dengan statusku yang duda. Author POV Audy berdiri di tepi jalan memandangi kesialannya saat turun hujan seperti ini, mobil bututnya yang belum bisa ia ganti karena faktor ekonomi kembali mogok. Sebenarnya tidak bisa di bilang butut sih, itu mobil harganya masih puluhan juta hampir 100 juta tapi mobilnya adalah mobil paling lama di antara mobil teman temannya yang baru kredit. Bagi Audy kredit adalah cara membuang uang yang tidak terasa, kebutuhan ekonomi lebih penting dari pada harus mencicil angsuran setiap bulannya. Ia bercita cita membangun rumah di kota, agar ibunya bisa ikut ia di kota tidak tinggal di desa bersama kakaknya. Bulan kemarin kredit tanahnya sudah lunas tinggal ia menabung lagi buat membangunnya. Gaji tidak seberapa memang, tapi ia harus pandai pandai mengolah gajinya untuk kebutuhannya sendiri dan kebutuhan ibunya di desa. " kenapa harus mogok di saat hujan begini sih, aku tuh udah lelah mau istirahat." gumamnya dalam mobil Ia mencoba mencari bantuan ke teman teman sekantor atau sekost tapi tidak ada hasil, semuanya sudah di rumah ada pula yang kencan dengan pasangannya pulang kantor. Lama menunggu hujan tidak redah juga akhirnya Audy ketiduran dalam mobil. " Permisi nona jangan parkir di sini." suara pria dari luar di iringi dengan suara ketukan di kaca jendelanya. Audy setengah sadar membuka matanya, ternyata hari sudah mulai gelap. Ia membuka kaca mobil, ternyata pak polisi lalu lintas yang sedang membangunkannya. " baik pak, maaf saya ketiduran pak. Mobil saya mogok." Audy keluar dari mobil berbicara sopan pada pak polisi. Dengan baik hati pak polisi itu menawarkan bengkel darurat dan Audy menunggu sampai tukang bengkel itu datang. Mobil sport hitam, berhenti tepat di depannya. Lampu yang begitu terang membuat ia silau, kedua tangannya menutupi wajah. " gila, tukang bengkel mobilnya keren banget " gumam Audy " maaf saya bukan tukang bengkel Audy." suara pria itu membuat Audy membuka tangannya Suara yang ia kenal, seketika Audy menunduk memberi hormat. " maaf pak, saya menunggu tukang bengkel tidak tau kalau yang datang bapak." Sang bos berdiri angkuh di depan Audy dengan berdecak pinggang. " Kenapa mobil kamu ?." tanyanya dengan dingin " macet pak, makanya saya menunggu tukang bengkel." " masak macet dari sore sampai ini jam berapa." tanya tak tau akhlak " tadi hujan pak, saya coba meminta bantuan tapi tidak ada yang bisa. Ini tadi kalau bukan pak polisi lalu lintas yang membangunkan saya mungkin saya masih tertidur di dalam mobil." jawab Audy jujur " kamu ini wanita jam malam seperti ini masih di jalan yang sepi seperti ini. kalau ada apa apa dengan kamu jelas perusahaan lah yang akan mendapat masalah karena kamu masih memakai pakaian kerja perusahaan saya. Perusahaan memiliki bengkel karyawan kenapa kamu tidak menelpon mekanik perusahaan saja. Bisa bisanya kamu buat alasan seperti itu." Sudah mengantuk capek masih saja Audy dapat ceramah panjang kali lebar kali tinggi Mau ngebantah jelas gak bisa, orang seperti bosnya ini di bantah. Hampir sama seperti mantan suaminya dulu saat jadi bos sebelas dua belas.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
295.0K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
171.8K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.5K
bc

Tentang Cinta Kita

read
214.2K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.5K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.6K
bc

TERNODA

read
193.2K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook