Bab 43. Antara Madu dan Racun

1018 Kata

Ashley bersiap menuju bandara, dia berangkat bersama Amora dan Divia. Namun, penerbangan mereka berbeda. "Enak banget kamu ya, mau kemana aja bisa. Bahkan kapan saja langsung, cus berangkat," ungkap Divia. "Semua juga karena, Mami. Kalau nggak di jual dengan Shino, mungkin sampai sekarang aku gak bakalan injak Jakarta. Bahkan gak bakalan, bisa sampai di puncak." Ashley kembali fokus bermain smartphone, dia tidak terlalu ambil pusing dengan perkataan Divia. "Tau gitu, aku aja yang di jual. Apalagi Shino, tampan gitu. Mami, boleh gak di ulang aku ikhlas kok," celetuk Divia tanpa berpikir. "Awalnya Mami, mau kamu. Tapi, Shino maunya sama Ashley," celetuk Amora, di sela-sela perbincangan mereka. "Serius Mi, kenapa waktu itu Mami gak bilang? Tau gitu aku nolak, biar si gadis gatel ini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN