“Aku minta maaf jika menyinggung Anda, aku tidak bermaksud mengungkit masa lalu Anda yang menyakitkan. Jujur saja, setelah temanku menceritakan tentang Anda, keinginanku untuk bangkit sangat besar, dan aku mengikuti jejak Anda dengan belajar menjadi CEO, tidak ada gunanya menggantungkan hidup pada seorang laki laki” ucapku sambil menitikkan air mata. Bu Risa diam saja, apa aku kurang mendramatisir suasana? Aku berharap Bu Risa simpati padaku karena memiliki nasib yang sama telah ditinggalkan oleh orang yang kami cintai. Biasanya seorang wanita memiliki rasa solidaritas yang besar. “Saat diberitahu akan bekerja sama dengan Anda, aku merasa sangat senang, karena aku bisa belajar langsung dari panutanku” tambahku. “Tapi kau melewatkan kesempatan itu” ucap Bu Risa dingin. “Aku akan menjadi
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari