Elena yang dulu akan menghabiskan waktu setidaknya 30 menit hanya untuk bertemu Farrel, dia akan memakai baju paling bagus dan minimal memakai riasan ringan. Jangan lupakan rambut yang selalu indah tergerai. Elena yang sekarang hanya memakai piyama atas bawah berwarna pink dan sandal bulu lengkap dengan wajah khas bangun tidur dengan rambut dicepol ke atas. “Ada apa?” ucapku ketus sambil duduk di hadapan Farrel. Aku menelan saliva saat melihat bibir tipis Farrel, sepertinya aku harus di rukiah. Saat Farrel akan membuka mulutnya, ayahku datang dari ruang tamu. “Farrel, kau juga disini?” ucap ayahku. “Iya Ayah” ucap Farrel sopan. “Tuan, apa Tuan mau sarapan?” tanya bi SIti. “Boleh Bi, sekalian siapkan sarapan untuk kami bertiga” ucap ayahku. Dengan malas aku mengikuti ayahku ke ruang