Pintu kamar pengantin baru saja Fean buka. Pria itu kembali mengajak Dara ke sana dengan status mereka yang berbeda. Mereka telah resmi menjadi suami istri sekalipun sampai detik ini, Dara selalu berusaha menghindar dan memperlakukannya dengan sinis. Yang mana, Fean juga sadar wanita yang telah resmi menjadi istrinya itu sengaja melakukannya agar ia marah dan bila perlu menyerah. Lebih tepatnya, Dara ingin Fean mengakhiri hubungan mereka. “Om, ... Om jangan tidur di sini. Om tidur di kamar lain saja! Awas lho kalau Om berani mendekat apalagi menyerangku, lebih-lebih kalau sampai pakai obat aneh-aneh. Bakalan aku hiiiiih!” Dara mengakhiri ucapannya seolah-olah dirinya akan meremas atau malah mematahkan tulang-tulang Fean hingga tak berupa. Ia melakukannya dengan sangat emosional, tapi Fean