Dara tersenyum tak berdosa membalas Fean yang mengamatinya sambil menggeleng tak habis pikir. Pria itu masih menggeleng pelan sambil tersenyum dan melangkah tak kalah pelan ke arahnya. “Aku sudah berulang kali menajaknya berbicara. Aku bahkan sampai mengomel, mengajaknya berdebat, tapi dia hanya diam. Mirip, ....” Dara melirik Fean penuh arti. “Mirip siapa?” balas Fean penasaran. “Manusia yang belum jadi almarhum,” balas Dara buru-buru mengambil posisi untuk tidur. Ia meringkuk membelakangi Fean. Detik itu juga, Fean sibuk mengamati patung RM di belakangnya. Diam-diam, Dara juga mengawasi melalui lirikan. Om Fean beneran enggak sadar, kalau yang aku maksud manusia yang belum jadi almarhum itu dia sendiri? Jauh dalam hatinya, Dara sungguh sulit percaya. Lebih tidak percaya lagi, ketik