Monik, meskipun penuh dengan sakit hati, merasa perlu bertindak cepat untuk mengamankan hubungannya dengan Dandy. Dengan tekad yang kuat, dia memutuskan untuk menghadapi situasi ini dengan kepala dingin agar bisa mewujudkan rencananya kali ini.
Monik melangkah tenang kembali ke ruangan tadi dan berhenti sejenak di meja kecil di samping pintu. Dia membuka clutch bagnya lalu mengeluarkan sesuatu dalam bungkus kecil dari dalam dompet mewah itu. Dia memasukkan isi bungkusan kecil itu dengan hati-hati ke dalam gelas anggur lalu segera memasuki ruangan itu dan mengunci pintu di belakangnya. Monik sudah bertekad membuat rencananya berhasil, karena itu dia menutup pintu untuk mencegah potensi gangguan yang bisa saja muncul setiap saat secara tidak terduga.
“Kembalilah padaku, Zee. Aku mohon kemb
