"Santai dulu, Dok!" ucap Axel cengengesan.
"Xel ...."
"Aku bisa jelasin pelan-pelan." Axel mencoba menenangkan dokter Arya dari keterkejutannya.
"Tidak perlu, Axel! Kau tidak perlu menjelaskan semuanya. Yang kau lontarkan barusan itu saja sudah membuatku paham."
"Maksudmu, Dok?" Axel mengernyit tajam.
"Aku tau kau pasti mempunyai maksud tertentu pada Aileen, kan?" tebak dokter Arya.
"Maksud tertentu?" Axel bertanya balik.
"Apa yang kau inginkan darinya hingga kau rela bermohon kepadaku agar aku bisa membujuk gadis itu untuk mau menerima tawaranmu? Kau pasti punya rencana buruk kepadanya, kan?"
"A-apa yang kau katakan, Dok?!"
Dokter Arya tersenyum meledek. "Axel! Aku ingat saat pertama kali aku melihat kalian bertemu di ruanganku. Aku ingat betul saat itu kalian sama sama terlihat
