Percival menggigit jarinya berusaha memikirkan apa yang dikatakan Daniel. Dia bingung harus mempercayainya atau tidak. Tetapi sejauh ini yang dilakukan Daniel adalah benar, dan semuanya juga demi mereka.. "Tunggu, mengapa kau yakin dan menyetrum kami? Sedangkan dengan Idris, kau masih harus berjaga-jaga, mengetahui apa benar dia armor atau bukan? Bagaimana kalau aku bukan Electromagnetic controlled? Akan ada yang mati bukan? Lalu mengapa kau memberi tahu kami?" Daniel selalu tersenyum ketika menatap Percival. Ada senyuman kagum sekaligus licik di sana. Seperti yang dia harapkan dari Percival. Sekarang bocah itu kembali ke posisi utama menjadi favoritenya. "Jawabannya hanya satu ; karena aku pernah tahu seseorang sepertimu." "Apa maksudmu?" tanya Percival langsung. Akhirnya me