Royce menyerahkan lembaran kertas pada Mikayla, Kacy, Idris dan Percival. Kehadiran Mikayla cukup mengejutkan dan juga tidak mengejutkan secara bersamaan. Bisa dipastikan pada sesuatu antara Idris dan Mikayla yang bahkan keduanya tidak menyadari begitu saja. Mereka menerima dan membacanya dengan saksama sambil berdiri mengelilingi meja ruang keluarga. "Itu rencana kita dan tugas peran masing-masing," ujar Royce memberi intuksi. Seakan sedang berada dalam konferensi meja bundar dalam versi berbeda. "I feel like an agent now," ujar Kacy bersemangat. Sudah lama menanti hal ini. "Jadi tugas pertama itu adalah aku. Mencari sidik jari siapa yang terdapat dalam hidrogen peroksida. Hanya itu?" Kacy menatap Royce tidak percaya. Keningnya berkerut bingung. "Tergantung apa yang kau ma