Malvin melihat kotak itu dengan dahi yang menyerit. Pikirannya terus berkecamuk, ia sangat yakin jika kotak ini terror teka-teki. 'More?' tanya malvin dalam hati sambil menatap lekat kotak hitam pekat itu. "Baik kamu boleh pergi!" perintah malvin, pria itu langsung membungkukkan tubuhnya tanda hormat. "Permisi tuan" ucap pria itu. "Hmm" gumam malvin. Pria itu pun keluar dari ruangannya. Malvin menatap kotak itu dengan ragu, ia masih sangat penat. Kemarin sudah 2 kali, pertama melalui bunga dan kedua melalui pesan masuk. Sekarang? Melalui kotak. "s**t!" umpat malvin sambil mengacak acak rambutnya dengan frustasi. Belum selesai dengan berkas berkasnya, dirinya sudah di kirimkan terror kembali. Malvin memijat pelipisnya ketika kepalanya terasa berdenyut. Bebannya sangat banyak