EPISODE || Pesta

1727 Kata

"Jadi, kau menangis bukannya putus dengan Samanta, melainkan karena ayahku memecatmu?" Elan mengangguk, sembari meneteskan air matanya lagi dan lagi. Melihatnya, membuatku merasa sangat bersalah. Betapa aku sudah mengecewakannya. Dan, dia pasti sangat terluka atas apa yang terjadi. Suatu kenyataan yang membuatku terkejut bukan main. Masalahnya, aku mengerti bagaimana Elan berjuang mempertahankan pekerjaannya, melakukan apapun yang disuruhkan ayahku agar dia bisa tetap bertahan. Lalu, dengan seenak hati ayahku memecatnya hanya karena ... karena akulah penyebabnya. Perdebatan antara aku dan ayahku dua hari lalu berdampak pada Elan dan Samantha. Mereka sama-sama dipecat secara tiba-tiba. Itulah yang Elan ceritakan padaku, itulah mengapa Elan menghubungiku dan menyalahkanku. Dia tak b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN