EPISODE 23
_______________________________________
BRAK!
Aku membanting pintu mobil dengan keras dan tidak lagi memikirkan bagaimana jika pintu itu rusak karena aku langsung mendudukkan diriku dengan perasaan kesal bercampur marah. Siapapun yang duduk di sebelahku pasti bisa mendengar deruan napas dan gerakan dadaku yang terlihat naik turun. Tidak jauh berbeda seperti seseorang yang baru saja selesai dari lari maraton. Bedanya, aku tidak berkeringat.
Samantha ikut masuk dan ikut mendudukan dirinya. Tetapi, wanita itu tidak diselimuti oleh amarah sepertiku. Melainkan, kebingungan yang tampak tebal di wajahnya. Matanya itu menatapku penuh kilat pertanyaan.
Amarahku ini tentunya tidak muncul begitu saja karena ini bukan sesuatu tanpa sebab seperti perasaanku pada Kylie waktu dulu.
