EPISODE|| Kebodohan Bersama

2221 Kata

“Duduk!” Secara kasar aku melepas cengkeraman di kerah baju kaos hitam Paulo yang sekarang tampak sangat kusut dan menunjuk sofa di belakangnya. Aku juga tidak tahu mengapa aku sekasar ini padanya. Semacam ada bisikan untuk tak perlu bersikap baik pada pria sepertinya. Pria itu sedikit terhuyung ke depan sebelum akhirnya menegakan tubuhnya kembali. Aku cukup kesal ketika mendapati dia sama sekali tidak berada pada ketakutan yang kuharapkan. Seharusnya, dia melakukan itu karena aku benar-benar marah padanya. Jika dilihat, wajahku sudah memerah padam sementara dia terlihat tidak sama sekali. Memang aneh ketika aku menginginkan perlawanannya. Yang kudapati adalah sebuah seringaian kecil dari wajahnya yang sangat memacuku untuk segera melayangkan satu pukulan. Aku hanya terus menahannya s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN