"Lupakan saja. Suapi aku lagi!" Sean membuka mulutnya. Tatapannya masih pada wajah Mia. Mia menundukkan kepala, mengambil makanan dengan telapak tangan mungilnya. Kemudian menyuapkan makanan itu ke mulut Sean. "Aku mau mandi dulu." Sean berdiri dari duduknya. Mia hanya menatap tanpa suara. Sean berjalan menuju kamar. Mia mengikuti langkah Sean dengan tatapan. Mia kemudian menarik nafas, dan menghembuskan dengan kuat. Mia berpikir kenapa tiba-tiba Sean bertanya seperti itu kepada dirinya. Sementara Sean tahu sendiri jawabannya. Mia hanya takut harapan timbul di dalam hatinya. Harapan yang hanya bisa diraih dalam mimpi saja. 'Kalau dia meminta aku menikah sungguhan dengannya, memangnya aku mau? Mia, jangan menghayal. Perbedaan di antara kalian terlalu besar. Kalian berdua bagai langi