"Kenapa menatap saya seperti itu? Apa saya mirip mantan pacar, Tuan?" Mia cemberut di tatap lekat oleh Sean. "Apa!? Pacarku tidak ada yang sejelek kamu!" Sean jawab cepat dan nyaring. "Sudah tahu saya jelek. Kenapa memilih saya untuk jadi ibu anaknya Tuan. Bagaimana kalau anak Tuan wajahnya seperti saya?" Mia berusaha bangun dari berbaring. Mia duduk bersila. Bantal ia peluk di depan tubuhnya, agar mata Sean tidak menatap ke arah tubuhnya. "Wajah bisa dirubah lewat operasi plastik. Aku hanya ingin anakku mewarisi sifat seperti kamu." Sean jujur saja apa yang ia inginkan dari Mia. "Jadi Tuan terpesona dengan sikap saya?" Mata Mia melotot tidak percaya. "Ibra yang memilih kamu, bukan aku." Sean menolak dikatakan terpesona kepada Mia. "Tapi Tuan yang menikah dengan saya, bukan Pak