Setelah melalui kejadian-kejadian yang kurang mengenakan. Kini semua berjalan lebih santai dan apa adanya. Meyra sudah mulai menjernihkan pikirannya, kini ia kembali fokus mengurus suami dan juga kebahagiaan rumah tangganya dengan harapan bahwa tuhan akan mengirimkan seorang anak di antara mereka sebagai hadiahnya. Namun entah apa yang terjadi, pagi ini Al bangun lebih cepat dari Meyra. Bahkan saat Al kembali dari dalam kamar mandi, Meyra masih terlihat nyaman di balik selimut tebalnya. "Yaang..." Panggil Al seraya berjalan ke arah lemari untuk mengambil pakaian. "Yaang bangun dong, udah pagi!" Serunya. Meyra terlihat menggeliat dan kemudian berpindah posisi. Melihat hal itu Al hanya tersenyum dan memutuskan untuk bersiap-siap terlebih dahulu, setelah itu ia akan membangunkan Meyra unt