Al menemani Meyra hingga ia ikut tertidur. Dan Meyra pun terbangun, ia menyandarkan tubuhnya pada punggung tempat tidur. Ia melirik Al yang tertidur di sampingnya, kemudian ia menatap ke luar jendela. Matanya kembali berkaca-kaca. Tangannya mengepal kuat dan, "aish... Aku bukan istri yang baik..." Al terusik, perlahan ia membuka matanya dan melihat Meyra yang sudah kembali menangis dengan menengadahkan kepalanya. Apa se-sesak itu? Pikir Al. Ia pun bangun dari berbaring dan meraih lengan Meyra yang mengepal kuat. Al menatap Meyra panik, "Mey... Sayang lepasin tangannya, jangan ngepal kayak gini... Tangan kamu bisa--MEYRA CUKUP!" Sentak Al yang berhasil membuat lengan Meyra melemas dan dengan mudah Al meluruskan tangan Meyra. Ia genggam lengan Meyra dan ia kecup berkali-kali. "Jangan