Bab 32 Tersesat di Ruang Bawah Tanah

1508 Kata

Luna semakin gugup. Ia meletakkan pisaunya di sebelah baskom lalu mundur selangkah. Aksi itu membuat Yulia marah dan memukul meja keras. Luna terkaget, ia kembali mengangkat pisau dan mengupas. Dengan kepala tertunduk, menahan mata pedih, ia kembali mengupas. "Nenek yang minta dia buat ke sini. Dia harus belajar jadi menantu yang baik di sini," kata Yulia. Fabian mendengkus. "Bener, dia harus dijinakkan, Nek. Jangan sampai dia bertingkah dan godain orang yang nggak seharusnya lagi." "Aku bukan penggoda!" sergah Luna tak terima. Ia menatap sengit Fabian kali ini. Fabian menelengkan kepalanya sementara Yulia memukul meja lagi dengan marah. "Gara-gara kamu, aku harus mendekam di rumah sakit. Gara-gara kamu ... aku juga harus dikurung di gudang!" "Bukan salah aku!" cicit Luna. "Kamu yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN