Bab 58. Rencana Pernikahan

1559 Kata

Luna mengerang pelan ketika ciuman Dimas berpindah ke lehernya. Di atas tubuhnya, Dimas baru saja menjeda ciumannya, ia hanya menatap wajah cantik Luna. Dimas tersenyum puas, Luna sudah setahun lebih dewasa sejak pertama kali mereka bertemu, tetapi baginya Luna tetaplah gadis kecil yang sangat menggemaskan. "Luna, ayo kita nikah," kata Dimas. Luna membelalakkan mata. Seharusnya ia tak kaget karena Dimas sudah sering membahas ini. "Kapan?" "Kok kapan? Secepatnya. Aku nggak mau kehilangan kamu," kata Dimas. "Ayo kita bikin rencana." "Om serius?" tanya Luna. "Om mau nikah sama aku?" Dimas mengangguk. "Kenapa kamu yang ragu?" "Nggak sih ... cuma ... aku bukan apa-apa. Aku belum jadi apa-apa sementara Om ... Om bakal jadi orang yang besar. Aku ... apa aku pantes?" tanya Luna. "Kamu masih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN