Manusia hanya bisa merencanakan, sementara Tuhan yang menentukan. Akan tetapi bagaimana jika manusia tak merencanakan apapun dan memasrahkan dirinya begitu saja? Maka yang akan terjadi adalah takdir memainkannya, membuat manusia memainkan drama yang sama sekali tidak lucu. Itulah yang kurasakan, tekanan ruh disekitarku dan juga disekitar Aya terasa sangat pekat. Bahkan aku yang tidak menyentuh Paku Puntianak Aya bisa merasakannya hanya dengan perasaanku saja. Ada perasaan tertekan dan rasa takut berlebihan yang mencoba mempenaruhiku. Namun aku mencoba menepis semua perasaan itu, ada Aya disampingku, dan aku yakin semuanya akan baik-baik saja. Aku dan Aya terjebak di dalam rumah Belanda yang kami intai. Tapi ini tidak yang seperti kalian pikirkan, kami tidak terjebak dalam arti yang ses