Suara Hellena yang sedang mengaji lembut dan sayup terdengar menerobos di kesunyian kamar Diana. Suaranya lapat berbaur dengan desiran angin malam yang menelisik memasuki celah jendela kamar. Entah mengapa, Diana sering terbangun malam akhir-akhir ini. Menatap dinding kamar yang bilahnya kosong dan sepi. Dulu, lima tahun yang lalu bilah ini tidak sesunyi ini. Ada beberapa foto seseorang yang tergantung menemani sepinya. Ada senyum lembut dan sorot tajam dari laki-laki yang perlahan mengisi relung jiwanya, terpatri dalam gambar dan bingkai yang selalu menemani malam sunyinya. Samar bayangan itu hadir kembali. Menebar ribuan kenangan manis dan juga luka. Menebar manisnya mimpi sekaligus cinta yang sepahit empedu. Laki-laki yang telah meluluhkan hatinya dengan cinta itu bukan Michae