Suara detak langkah Abizar terdengar nyaring saat melewati lorong apartemen yang sepi. Bergegas menemui Pak Rudi yang menunggunya di bassement, sebisa mungkin kembali ke rumah sakit secepatnya. Jalanan Bandung bersiram cahaya lampu yang memenuhi sepanjang jalan yang dilewati Abizar, kadang sinarnya beradu dengan cahaya mobil yang kebetulan berpapasan. Abizar duduk disamping Pak Rudi yang melajukan kendaraan dengan kecepatan sedang, bibir Abizar rapat, sementara hati dan pikirannya melayang pada sosok Aksara yang masih diam membisu di ruang ICU. Gerimis menyambut Abizar di halaman parkir rumah sakit yang penuh dengan kendaraan. Sementara Pak Rudi tetap menunggunya di luar, Abizar bergegas memasuki gerbang utama rumah sakit, langkahnya lebar dan cepat menuju ruang ICU. Bau tanah yang