"Apa kalian bilang? Kamu hamil, Reen?" Suara menggelegar Umar Al-atas memenuhi ruang rawat kelas satu yang ditempati oleh Shireen, baik Shireen maupun Dilla keduanya terpaku, mereka sadar jika kemarahan yang terlihat di wajah Umar Al-atas atas apa yang terjadi pada putri bungsunya adalah vonis kematian untuk Shireen. Shireen sangat sadar saat kedua orangtuanya tahu dirinya jatuh sakit mereka pasti kalang kabut untuk datang, khawatir memikirkan sakit apa putri bungsu mereka sampai-sampai harus dilarikan dirumah sakit. Tapi saat akhirnya mereka datang dengan tergesa hal mengejutkan yang menghancurkan hati mereka sebagai orangtua yang mereka dapatkan. Seandainya saja Umar memiliki penyakit jantung mungkin sekarang Umar akan kolaps sekarang juga. Shireen, putri kesayangannya, apapun yang di