“Bayiku hilang karena diculik, Gamal.” Suara Rajendra hampir tidak terdengar karena menahan sesuatu di hatinya. Deg! “Ada penculik yang mengambilnya saat kami lengah. Dia menculik bayiku ketika kami berada di bandara.” Gamal tertegun. Entahlah, apapun yang akan dikatakan oleh Rajendra, dia tidak ingin menemukan kalimat yang tidak ia inginkan. “Bayiku berada di stroller waktu itu. Dia diculik oleh sepasang suami istri.” Dia masih menatap Gamal. Yah, pembicaraan ini memang selalu ia hindari. Tapi tidak ada pilihan lain selain mengatakannya kepada Gamal supaya pria ini tidak salah paham dengan maksudnya menculik Kencana waktu lalu. Dengan meluapkan semua perasaannya di pagi ini, dia sangat berharap jika hatinya bisa menerima kenyataan bahwa putri mereka