Tapp! Mereka terkejut dan langsung menoleh ke belakang. Deg! “Hhhmmppttt!!” Kencana ingin berteriak kencang, tapi tubuhnya diangkat dan mulutnya masih dibekap kuat. Ketakutan membuat wajah Kencana semakin memerah. Sementara ketiga pria itu mulai bergidik ngeri. Todongan senjatta api memaksa mereka untuk melepas Kencana dan dengan hati-hati menurunkan Kencana agar menapak tanah. Setelah terbebas, Kencana langsung berjongkok dan menutup wajah. “Tolong … tolong jangan bawa aku. Aku tidak punya uang. Ayah, Ibu … tolong aku …” ujar Kencana menangis histeris dan berulang kali memanggil nama Ayah dan Ibunya. “Ayo, cepat pergi!” “Cepat!” “Nona, maafkan kami! Kami pergi, Nona!” Tidak mau banyak bicara, ketiga pria itu langsung masuk