Bab 34

2076 Kata
  Revan sedang menikmati jus jeruk yang baru saja dia pesan ketika suara ribut-ribut sampai ke telinganya.  Awalnya Revan sama sekali tidak peduli dengan apa yang terjadi, iya.. hal seperti ini sangat biasa terjadi di kampus. Pertengkaran antar perempuan adalah hal yang sudah sering terjadi. Tapi, ketika Revan mendengar nama Kalila di sebut oleh salah satu mahasiswi yang baru saja lewat di depan kursinya dan beberapa orang di kantin juga menatapnya dengan pandangan tidak wajar, Revan tahu jika sesuatu yang buruk pasti terjadi. Sebenarnya Revan sudah akan berdiri dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dalam beberapa detik Dipta berlari ke arahnya seakan membenarkan firasat Revan tentang hal buruk yang terjadi. “Van! Lo harus ke parkiran sekarang! Kalila.. dia bikin ribut!” Kata Dipta dengan cepat. Revan mengernyitkan dahinya? Kalila? Astaga, apa yang terjadi? Tanpa banyak bicara lagi, Revan segera berlari dengan cepat. Revan sama sekali tidak peduli jika sekarang jalan menuju ke parkiran sedang ramai dengan beberapa mahasiswa yang berjalan, Revan hanya memfokuskan matanya pada sebuah gerombolan mahasiswa yang tampak mengelilingi satu objek. Revan tahu jika di sanalah tempat keributan itu terjadi. Revan sudah berjanji kepada Ilora dan Kenzo untuk menjaga Kalila selama mereka ada di Amerika, tapi ini haru hari pertama dan Revan sudah mendapatkan kabar tentang keributan yang terjadi. “Mana yang namanya Revan?!” Revan mengernyitkan dahinya ketika dia mendengar suara yang cukup kencang tersebut. Ada apa ini? Revan akhirnya sampai tempat di tengah perkumpulan orang-orang yang tampaknya juga ingin tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Di saja, tepat di depan sebuah mobil hitam yang sangat asing di mata Revan, di sana ada Kalila yang sedang menggunakan celana belel hitam dan crop top berwarna senada. Revan menatap Kalila dengan pandangan kebingungan. Tidak, ini tidak mungkin.. “Lo? Lo Revan ‘kan?” Revan menelan ludahnya sendiri. Oh, sepertinya Revan tahu apa yang sedang terjadi di sini. Sekalipun masih belum terlalu yakin, Revan memilih untuk mendekati Kalila—oh, maksud Revan adalah Kyra. Perempuan itu menggunakan pakaian yang tentu saja membuat semua orang tertarik untuk melihat tentang apa yang sebenarnya terjadi. Sebagian orang di kampus ini sudah mengenal Kalila karena memang Revan sering mengenalkan Kalila ke teman-temannya. Tidak ada yang tahu jika Kalila memiliki saudara kembar jadi mereka pasti mengira jika perempuan dengan penampilan aneh ini adalah Kalila. Revan menghembuskan napasnya dengan pelan. Kedatangan Kyra ke kampus akan membawa masalah untuk Kalila. Nama baik Kalila akan tercemar karena saudara kembarnya datang ke kampus dengan penampilan yang begitu tidak pantas. Ya, bahkan sebagian perut dan bahu Kyra terekspos begitu saja. Benar-benar sebuah penampilan yang asing karena jujur saja Revan tidak bisa menyingkirkan bayangan Kalila ketika dia melihat Kyra. Mereka bukan hanya mirip, mereka sama. Seperti sebuah duplikat. “Akhirnya gue ketemu sama lo, Revan. Sekarang ikut gue..” Kata Kyra sambil membuka pintu mobil yang ada di sampingnya. Jadi itu adalah mobil milik Kyra? Revan menatap Kyra dengan tegas. Sekarang mulai terdengar suara bisik-bisik mengenai keberadaan Kyra. Iya, mereka semua tentu mengira jika perempuan ini adalah Kalila padahal sudah jelas jika penampilan mereka sangat berbeda. Iya, sangat berbeda sekalipun mereka memiliki wajah yang sama. “Kyra.. lo Kyra ‘kan?” Tanya Revan sambil menyentakkan tangan Kyra yang menarik lengannya. Iya, Revan memang harus melakukan ini karena semua orang yang sejak tadi berkumpul di sini harus mendapatkan penjelasan yang sebenarnya. Tentu saja Revan tidak akan membiarkan nama baik Kalila tercemar karena kedatangan Kyra. Reban menghembuskan napasnya dengan pelan. Apa yang kemarin malam dikatakan oleh Kalila akhirnya terjadi juga. Awalnya Revan merasa bingung dengan apa yang terjadi. Hubungan Kalila dan Kyra terlihat sangat buruk. Selama ini Revan hanya bertemu dengan Kalila saja sehingga Revan merasa jika seharusnya sifat Kyra tidak akan jauh berbeda dengan Kalila, tapi ternyata Revan salah besar. Kyra terlihat jauh lebih buruk dari yang Kalila ceritakan. “Oh, jadi lo udah tahu? Oke, lo nggak perlu kebingungan kalo gitu. Sekarang ikut gue..” Kata Kyra dengan cepat. Revan menatap Kyra dengan pandangan kesal. Apa-apaan perempuan ini? Memangnya dia siapa sehingga bisa memerintah Revan sesuka hatinya? Astaga, Kyra memang sangat menyebalkan, dia sepertinya juga sedikit gila karena dari keterangan Kalila, Kyra sempat membuat Kalila terluka secara fisik. Revan yakin jika itu bukan pertama kalinya Kyra menyerang Kalila, pasti selama ini ada banyak hal gila yang Kyra lakukan sehingga hubungan mereka berdua jadi sangat buruk. Pasti ada sesuatu yang buruk sedang terjadi saat ini. Kemana Kalila? Apakah dia tidak tahu jika saudara kembarnya itu sedang ada di kampus dan membuat banyak orang penasaran dengan sosoknya? Kalila yang biasa mereka temui sangat berbeda dengan Kyra yang sekarang sedang berdiri di sini. Kalila adalah perempuan lemah lembut yang selalu menggunakan pakaian sopan. Sementara Kyra adalah sebaliknya. Revan memang tidak bisa menilai seseorang berdasarkan dari pakaiannya, tapi baru beberapa menit berdiri di depan Kyra saja Revan sudah bia melihat banyaknya perbedaan antara Kyra dan Kalila. Iya, mereka hanya memiliki wajah yang sama saja, tidak dengan sifat dan beberapa perilaku mereka. Revan memejamkan matanya. Apa yang harus dia lakukan untuk membuat Kyra segera pergi dari sini? Perempuan itu sudah menarik perhatian banyak orang dan sekarang lingkaran kecil yang awalnya terbentuk karena kehadiran Kyra jadi semakin besar karena mereka merasa penasaran dengan apa yang terjadi. “Lo pikir lo siapa? Lo mending pergi dari sini..” Kata Revan dengan tenang. Revan menatap ke sekelilingnya. Sudah dia sangat jika akan ada banyak orang yang melihat drama ini. Iya, biasanya mereka hanya akan menikmati drama pertengkaran antar perempuan saja, tapi kali ini ada hal yang jauh lebih menarik. “Van, dia kembarannya Kalila?” Tanya Dipta dengan pelan. Revan menganggukkan kepalanya tanpa menoleh ke arah Dipta. Sekarang Revan harus mencari cara untuk bisa mengusir Kyra dari lingkungan kampus sebelum perempuan itu semakin memperburuk nama Kalila. Iya, Revan tidak bisa memanggil Kalila untuk datang ke sini karena tentu saja Revan tidak segila itu. Benar, jika Kalila datang ke sini maka masalah akan selesai, semua orang akan tahu jika Kalila memiliki kembaran, tapi Revan tetap tidak akan melakukan itu. Revan mendengar sendiri bagaimana suara Kalila yang bergetar setiap kali dia menceritakan tentang Kyra. Kalila selalu ketakutan.. Revan tidak akan membawa Kalila ke dalam masalah ini. “Apa? Lo ngusir gue? Lo pikir gue bakal denger omongan lo? Oke, sekarang cepet masuk ke dalem mobil gue..” Kata Kyra sambil tertawa pelan. Revan menghembuskan napasnya untuk menahan rasa kesal di dalam hatinya. Dengan cara apa Revan bisa mengusir kyra dari sini? Astaga, sebenarnya apa tujuan Kyra datang ke sini? Untuk apa juga Kyra meminta Revan ikut bersamanya? Mereka sama sekali tidak saling kenal. Revan memang pernah menyelamatkan Kyra ketika dia akan bunuh diri, tapi hal itu sudah lama terjadi. Semuanya sudah benar-benar selesai.. Revan sama sekali tidak berharap dia akan kembali berhubungan dengan Kyra. Ya, apalagi setelah Revan tahu jika Kyra adalah saudara kembar yang buruk untuk Kalila. “Kyra, gue nggak suka sama kedatangan lo ke sini. Semua orang juga nggak ada yang suka dengan keberadaan lo di sini. Jadi.. bisa tolong lo pergi aja?” Tanya Revan sambil memberikan tatapan sinis kepada Kyra. Pada pertemuan pertama mereka, Revan sama sekali tidak mendapatkan kesan apapun. Saat itu Kyra akan bunuh diri dan Revan menyelamatkannya. Revan melakukan itu karena.. hei, semua orang juga pasti akan melakukan hal yang sama jika mereka ada di posisi Revan, lagipula sata itu sahabat Revan sendiri sedang terbaring tidak sadarkan diri rumah sakit karena dia juga baru saja melakukan percobaan bunuh diri. Lalu pertemuan mereka yang kedua terjadi di sebuah club malam. Sebenarnya Revan tidak bisa menilai semua orang secara sama rata hanya karena mereka mabuk-mabukan di sebuah pesta. Masalahnya, dulu Revan juga pernah melakukan hal yang sama sehingga sekarang dia merasa sedikit tidak suka dengan orang yang suka mabuk-mabukan seperti itu. Iya, hal itu juga berlaku untuk Dipta dan Raka. Dan yang ketiga, saat ini Revan harus menghadapi Kyra yang tampak sangat menyebalkan. Dia datang ke kampus dan membuat sebuah keributan besar. Iya, semua ini pasti akan berdampak sangat buruk kepada Kalila. “Lo ikut gue sekarang. Gue baru pergi kalo lo ikut gue!” Kata Kyra dengan keras. Revan kembali kehilangan cara untuk menghadapi perempuan ini. Apa yang harus Revan lakukan? Akan semakin kacau jika nanti tiba-tiba Kalila datang dan bertemu dengan Kyra di sini. Dari apa yang Revan lihat sekarang, Revan langsung bisa menilai jika Kyra adalah seorang perempuan yang arogan. Tentu saja dia arogan, dia bahkan tega menyakiti saudara kembarnya sendiri. Kyra memajukan langkahkan dan menarik Revan untuk masuk ke dalam mobilnya. Revan kembali menyentakkan tangan Kyra tapi tampaknya kekuatan Kyra jauh lebih besar sehingga Revan harus melakukan hal itu sebanyak dua kali. Sekalipun Kyra menggunakan semua kekuatannya, Revan tetap jauh lebih kuat dibandingkan dengan perempuan itu. “Lo apa-apaan sih? Nggak usah pegang-pegang gue!” Kata Revan dengan kesal. Revan memberikan tatapan sinis ke arah Kyra yang tampak semakin kesal juga. Astaga, kenapa dia harus kesal? Di sini dia yang mencoba membuat masalah dengan Revan. Lagipula, kenapa juga dia datang ke sini? Sangat tidak masuk akal! Kyra datang dengan pakaian tidak pantas, dia membuat keributan, lalu sekarang dia mencoba memaksa Revan untuk masuk ke dalam mobilnya. Apakah Kyra memang tidak waras? Dia benar-benar mengejutkan! Bagaimana mungkin ada dua saudara kembar yang sifatnya sangat berbeda jauh. Oh, Revan berharap jika saat ini Kalila sedang ada di kelasnya. Revan sama sekali tidak ingin jika Kalila datang dan menemui kembarannya yang sedikit gila ini. “Lo masuk ke mobil gue dan kita pergi dari sini. Gue udah coba buat sabar, b*****t!” Kata Kyra. Revan mengernyitkan dahinya. Perempuan ini memang sangat kasar. Ah, bagaimana mungkin Kalila bisa hidup dengan seorang kembaran yang sangat menyebalkan ini? Revan jadi prihatin pada Kalila. “Lo gila? Sana pergi, gue nggak suka lihat lo ada di sini!” Kata Revan dengan keras. “Oh, gitu? Jadi lo mau lihat keributan yang jauh lebih besar dari ini? Gue bisa bikin semua orang jijik sama Kalila kalo emang itu yang lo mau, Revan” Kata Kyra. Revan menatap Kyra dengan pandangan tidak percaya. Astaga, dia benar-benar sangat menyebalkan. Revan memang tidak akan membiarkan Kalila dipermalukan oleh Kyra, tapi tentu saja Revan tidak akan merendahkan harga dirinya dan mengikuti apa yang Kyra mau. Memangnya dia pikir dia itu siapa? Revan tidak sebodoh itu! Revan menatap ke arah sekelilingnya, tampaknya ada semakin banyak orang yang mengelilingi mereka. Revan menghembuskan napasnya dengan pelan. Apa yang harus Revan lakukan sekarang? “Van, dia bakal bikin ribut.. mending lo ikut dia sebentar” Kata Dipta dengan pelan. Revan tentu tidak akan mengikuti apa yang Dipta katakan. Astaga, apakah dia sudah gila? Revan tidak akan melakukan itu! Revan menatap Kyra dengan pandangan sinis lalu hanya dalam hitungan detik Revan membalikkan tubuhnya dan melangkahkan kakinya untuk meninggalkan Kyra dan semua orang yang sedang mengeliling mereka semua. “Revan! Anjing, balik lo, Revan!” Kata Kyra dengan keras. Awalnya Revan berniat untuk tidak menghiraukan apapun yang Kyra katakan, tapi satu kalimat yang keluar dari bibir perempuan itu benar-benar berhasil membuat Revan merasa sangat geram. “Gue bakal celakain Kalila kalo lo nggak dengarin gue, Revan” Kata Kyra dengan sangat santai. Bagi sebagian orang yang mendengarnya, mereka pasti merasa jika Kyra hanya akan memberikan ancaman saja, tapi bagi Revan yang sudah tahu bagaimana sifat Kyra yang sebenarnya, Revan tentu tahu jika Kyra tidak sedang main-main. Perempuan gila itu pasti akan menyakiti Kalila jika Revan tidak mengikuti apa yang dia inginkan. Oh Tuhan, kenapa Revan harus bertemu dengan perempuan ini? “Lo.. berani sentuh Kalila, gue sendiri yang bakal pastiin kalo lo hancur..” Kata Revan dengan kesal. Kyra itu sangat nekat, dia bahkan bisa mendatangi Kalila dan melukai Kalila hingga Kalila pingsan. Kali ini dia pasti berani melakukan hal yang sama atau bahkan jauh lebih parah dari sebelumnya. “Jadi bener yang gue tebak. Lo suka sama dia?” Tanya Kyra dengan pelan. Revan hanya menatap Kalila tanpa berniat untuk memberikan jawaban apapun. Sungguh menyebalkan! Bagaimana mungkin Kalila bertahan dengan seorang kembaran seperti Kyra? Revan memang baru saja berinteraksi dengan Kyra, tapi Revan sudah merasa sanagt kesal dengan perempuan itu. Ya, bagaimana dengan Kalila yang harus menerima setiap perlakuan Kyra yang hampir sama seperti orang gila itu? “Itu bukan urusan lo, Kyra” Kata Revan. “Van, mending lo ikut dia. Kalo kalian mau tengkar, jangan di sini. Ada banyak orang yang kenal sana Kalila di sini, kasihan kalo nanti semua orang salah paham” Kata Dipta sekali lagi. Revan menghembuskan napasnya dengan pelan. Baiklah, semua ini hanya demi Kalila saja. Iya, Revan mengubah keputusannya hanya demi Kalila saja.          
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN