Sarapan dengan penuh keheningan membuat Satya sesegera mungkin mengusaikan makan paginya itu. "Ekhm. Ma Pa.. Satya berangkat-" "Kamu kenapa Le? Papah dengar dari mama, semalam kamu mabuk." Tuan Rajasa menegur putranya dengan begitu santai. Lelaki itu tetap tenang dengan menghabiskan sarapan di depannya. Sedangkan Satya--pihak yang ditegur itu pun mengurungkan niatnya untuk beranjak. Ia kembali duduk. "Maafkan Satya Ma, Pa. Hanya ada masalah-" "Apa dengan mabuk semua selesai? Apa kamu lupa jika ada Fela dan Ayunda yang menantimu di rumah?" Kali ini pertanyaan itu berasal dari Nyonya Rajasa. Kedua orang tua itu tampak kecewa dengan perilaku Satya. "Sekali lagi maaf Ma. Satya buru-buru.." Satya beranjak setelah ia mengucap salam. Ridho yang juga berdiri di sana sempat menawarkan Satya