Satya menatap tirai jendela yang tertiup angin itu. Ruangan serba putih yang berbau obat-obatan ini membuatnya muak dan ingin segera enyah dari sini. Namun, rasanya ia belum cukup kuat untuk beranjak pergi ke kantor tiap pagi dan pulang tiap malam. Rumah sakit. Sudah tiga hari sejak kejadian Satya dihajar habis-habisan oleh ajudan yang dipekerjakan oleh keluarganya. Bukan sakit fisik yang membuat Satya dirundung kesedihan, namun kehadiran Ayunda yang berbeda 180° dari yang ia kenali selama ini. Kemana 'kah diri Ayunda yang dahulu? Mungkinkah lenyap akibat tersakiti olehnya? Ngomong-ngomong soal Vivi, Satya sudah beberapa hari ini tidak menjumpai wanitanya itu. Terakhir kali pertemuan mereka adalah ketika Satya mengantarkan Vivi periksa kandungan waktu itu. Entahlah, tak ada rasa rin