Lamaran

1017 Kata

"Iya, Tuan?" "Kau meninggalkan sesuatu, Zia," ucap Dirga membuat Zia menautkan alis. Meninggalkan sesuatu? Apa? Dengan langkah gagah dan penuh wibawa Dirga berjalan menghampiri Zia. Menyentuh kepala gadis itu dan mengecupnya. Cup! Aaaaa! Seperti ada guncangan tsunami, jantung Zia juga ikut berguncang. Bagaimana tidak, semua pengunjung dan karyawan melihat itu. Termasuk Lia sahabatnya. Sedang Dion, pria muda yang sudah senyam senyum sejak tadi akhirnya melotot kuat dengan tangan mengepal. Apalagi saat Dirga mengedipkan satu mata. "Hati-hati, sayang!" imbuh Dirga semakin menyempurnakan api kecemburuan. Zia yang ikut terkejut menatap Dirga penuh protes. Duda ini, apa-apaan bicara seperti itu coba! "Zia, dia ayahmu?" tanya Dion terbata. Sudah lemas kakinya melihat gadis yang di sukain

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN